Perlu Pemanfaatan Potensi Bangsa untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Anggota DPR RI, Sihar Sitorus saat menghadiri Pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Senayan, Minggu (20/10/2024). Foto: Mentari/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mencanangkan target angka pertumbuhan ekonomi akan mencapai pada 8 persen dalam masa kepemimpinannya. Target ini dianggap cukup ambisius lantaran melonjak tinggi dari capaian tahun-tahun sebelumnya. Anggota DPR RI, Sihar Sitorus mengingatkan bahwa untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi maka perlu mengetahui dan memanfaatkan potensi bangsa.
“Yang pasti untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi itukan ada persyaratan-persyaratannya. Persyaratannya salah satunya mengetahui potensi-potensi yang ada di bangsa ini termasuk itu sumber daya alam, sumber daya manusia, perilaku gotong-royong dan yang lain-lainnya itu menjadi prasyarat penting untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi dan mencapai Indonesia Emas 2045,” ujar Sihar Sitorus saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Meski begitu, Sihar meminta semua pihak untuk bersabar menanti langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintahan baru lantaran saat ini baik di tataran legislatif, yudikatif, maupun eksekutif masih dalam tahapan pembentukan.
“Saat ini kita rasa semua, legislatif, yudikatif, maupun eksekutif juga sedang dalam pembentukan dan kita sabar menunggu seperti apa gambaran daripada susunan pemain. Dalam istilah bola susunan pemain yang akan kita lihat nanti,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Menurutnya, pembentukan struktur pemerintahan menjadi prioritas utama sebelum menentukan arah kebijakan dan prioritas kerja. Ia menambahkan bahwa setelah struktur terbentuk, akan ada pembahasan bersama pihak-pihak terkait untuk menentukan prioritas kerja dan sub-prioritasnya, serta anggaran yang dibutuhkan
“iya pertama-tama kan membentuk susunan struktur tadi baik itu di tingkat kabinet, di DPR dengan komisi, di (ranah) yudikatif dengan hukum juga demikian tentunya nanti akan terjadi pembahasan bersama-sama dengan pihak-pihak lainnya ya untuk menentukan prioritas-prioritas kerja. Karena prioritas kerja nanti akan menentukan kembali apakah ada sub prioritas di dalamnya kemudian anggaran-anggaran yang juga dibutuhkan disana dan tentunya solusi–solusi yang harus dicari,” tuturnya.
Untuk itu, ia kembali meminta berbagai pihak untuk menunggu agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas untuk kemudian dapat dipelajari. Ketika ditanya mengenai efektivitas kabinet yang sering dianggap terlalu besar atau "gemuk,", Sihar enggan menjawab secara gamblang. Namun ia mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memilih tim yang menurutnya mampu mengejar target-target seperti yang telah disebutkan dalam pidato perdananya. (uc/rdn)